Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ada Uang Kakak Ku Sayang Tak Ada Uang Kakak Ku Tendang


Kali ini saya akan membahas kisah nyata yang ada dalam kehidupan kita.

Pada suatu hari ada sebuah keluarga yang diketahui ada 9 bersaudara, dalam satu keluarga ini memiliki kehidupan dan rumah masing-masing karena rata-rata semua sudah menikah dan memiliki anak. Dalam tulisan ini saya hanya akan menceritakan 1 keluarga yang menonjol di antara semuanya, dimana diketahui jumlah keluarga A ada 5 orang yaitu satu orang istri dan tiga orang anak perempuan.
            A adalah seorang pria 41 tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan provider yang ternama di Indonesia. Karena tuntutan pekerjaan A harus menetap di luar kota dan hidup terpisah dengan istri dan ketiga anaknya tetapi A selalu meluangkan waktunya untuk pulang satu bulan sekali.
            Kini A sudah menetap 7 tahun disana, dan selama A bekerja di luar kota istri dan anaknya di abaikan dan tidak di hargai oleh keluarga A baik dari ibunya A maupun kakak dan adiknya A. Sungguh malang nasib istri A, namun walau perlakuan ibu mertuanya yang kurang baik padanya sang istri tidak pernah mengurangi rasa hormatnya pada ibu A. Setiap bulan sang istri selalu menjenguk ibu A dan selalu membawakan uang kiriman yang di titipkan oleh A, tetapi perlakuan itu tak kunjung hilang dari ibu A. Memang perlakuan kurang baik dari ibu A tidak secara langsung dilakukan dan selalu tidak di hadapan A, ibaratnya mereka bermain halus tanpa di ketahui oleh siapapun selain mereka sendiri.
            Mereka selalu menganggap bahwa A pekerjaannya bagus dan selalu menghasilkan banyak uang, namun yang dirasakan oleh istri dan ketiga anak A itu sebaliknya. Istri dan anak A merasa selalu kekurangan dalam hal keuangan karena mungkin mereka hidup terpisah jadi pengeluaran menjadi lebih banyak dan selebihnya A selalu menyisihkan uang gajinya untuk ibu dan mertuanya. Walau selalu merasa hampir kekurangan dalam hal keuangan A dan istrinya selalu bersyukur diberi kenikmatan yang luar biasa karena bisa menyisihkan sebagian uangnya untuk orang tua mereka masing-masing.
            Tetapi disini masalahnya A selalu menjadi andalan ibu dan adik-adiknya, mereka selalu meminta uang kepada A untuk hal-hal yang tidak penting lalu menghambur-hamburkannya. Mereka selalu beranggapan A mempunyai uang yang banyak, banyak dan banyak tanpa memikirkan pengeluaran apa saja yang harus di penuhi dalam rumah tangga A. Sudah uangnya selalu diminta, si A dan istrinya juga tidak pernah dihargai oleh ibu dan adik-adiknya bahkan tidak pernah di mengerti dalam situasi apapun. A dan istrinya terima dengan lapang dada perlakuan ibu dan adik-adiknya itu, mereka selalu mendoakan hal-hal yang baik untuk mereka semoga sadar dan diberi hidayah oleh Allah Swt.
            Dahulu sewaktu A masih tinggal bertetanggaan dengan ibunya, sang istri dan anak pertamanya selalu di perlakukan dengan seenaknya secara langsung oleh ibu A dan istri A selalu menyampaikan hal itu pada A tetapi A tidak pernah mempercayai kata-kata istrinya itu karena A berpikir bahwa ibunya tidak mungkin melakukan perlakuan kurang baik pada istrinya sendiri. Lalu pada saat anak A bermain ke rumah ibunya A, anaknya pasti diusir dan di suruh pergi seperti mengusir binatang oleh Alm.kakeknya sendiri. Ya Allah sungguh dimana hati nurani kakek dan neneknya itu. Tetapi sekarang A sudah memiliki rumah sendiri dan terpisah dari ibunya.
            Sekarang ketiga anak perempuannya beranjak dewasa dan sudah bisa menilai hal tersebut tanpa harus di beritahu oleh ibunya, kasih sayang neneknya dirasakan berbeda oleh ketiga anak A. Anak A tau bagaimana dibutuhkannya uang ayahnya oleh nenek dan adik ayahnya itu dan bagaimana ayah dan ibunya tidak dipedulikan saat tidak memiliki uang, saat ibu dan ayahnya kesulitan, saat ayah dan ibunya sakit. Mereka hanya menginginkan uang A dan selalu meminta benda yang dimiliki oleh A tetapi untung saja A telah menyadari keburukan ibu dan adik-adiknya tersebut jadi A bisa antisipasi dengan aduan-aduan mereka yang membuat A merasa iba(kasihan).
            Sekarang A dan istrinya hanya bisa pasrah saja tanpa harus mengurangi rasa hormat kepada ibu A, dan beruntung saja ibu dari istri A selalu menguatkan dan menyanyangi A dan ketiga anaknya sehingga anak A tidak pernah merasakan kekurangan kasih sayang dari nenek dan kakek walaupun hanya kasih sayang dari keluarga ibunya saja yang ia rasakan.
Semoga kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua yang membacanya, Amin :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS