Salah satu sifat
terbaik mama adalah tegar dalam keadaan apapun. Mama adalah sosok yang sulit
digambarkan karena buatku beliau adalah wanita yang sempurna hingga kata-kata
pun tak dapat ku jamah untuk menggambarkan sosok dan ketulusan beliau.
Setiap waktu mama
selalu mengingatkan dan meperhatikan aku dalam segala hal, walau kadang
terkesan bawel tapi aku tau maksud dan tujuan mama.
Waktu SMP aku dan mama terpisah oleh jarak karena
aku sekolah di Jakarta dan tinggal ditempat nenekku, tiga tahun aku terpisah
tetapi aku tidak merasakan kesedihan pada saat itu mungkin karena faktor usia
yang belum paham akan semuanya. Lalu aku kembali tinggal bersama dengan mama
saat SMK, pada saat itulah aku mulai merasakan kesedihan saat SMP lalu walaupun
telat merasakan hal tersebut tapi aku belajar paham dan tidak mau terpisah
jarak oleh mama lagi.
SMK dan awal kuliah
sampai 4 semester aku tinggal bersama mama tetapi bau-bau perpisahan jarakpun
tercium kembali dikarenakan papa yang juga terpisah jarak diluar kota oleh kami
menginginkan mama dan adikku tinggal bersamanya diluar kota, awal mendengar
keputusan itu aku tidak merasakan apa-apa tetapi setelah beberapa bulan aku
memikirkan hal tersebut aku mulai resah dan bertanya-tanya dalam hati “Apa aku
bisa tanpa mama ?”. Pertanyaan tersebut selalu bergumam dalam hatiku dan
membuat aku berat melepas mama jauh dariku.
Waktu bergulir sangat
cepat dan mama mulai mempersiapkan keberangkatannya ke luar kota dan papa juga
sudah siap untuk menjemput mama, hatiku masih bertanya-tanya sampai tiba
waktunya aku tidak bisa melakukan serta merubah apapun. Siap tidak siap aku
harus siap dan tegar tanpa mama.
0 komentar:
Posting Komentar