Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Seketika Menjadi Lawan


Ada sebuah cerita tentang sekumpulan orang  sebut saja ‘kelompok’ yang baru berteman dan menjadi teman main yang dekat, dahulu mereka selalu bersama kemana-kemana, ceria bersama, tertawa bersama, bahkan sampai dalam keadaan susah pun mereka selalu bersama-sama. Tetapi setelah beberapa bulan mereka berteman tiba-tiba salah satu teman mereka ada yang menjadi menjauh dan seperti gengsi untuk bergabung lagi dengan kumpulannya tersebut, memang teman mereka yang satu ini adalah lelaki satu-satunya didalam kumpulan itu.
Setelah teman mereka itu jauh, kelompok itu tetap kompak dan tidak mau peduli dengan si lelaki karena menurut mereka si lelaki tersebut seperti musuh dalam selimut yang hanya mendekati kelompok itu untuk memanfaatkan mereka dalam hal pelajaran saja, lagi pula si lelaki tidak memberi kejelasan mengapa dia menjadi jauh dengan kelompok yang awalnya selalu bermain dengannya itu. Awalnya kelompok tersebut memang tidak menyadari kalau si lelaki mulai menjauh dari mereka tetapi lama-kelamaan mereka menyadari dengan melihat si lelaki selalu tidak ada saat mereka sedang bermain.
Lalu mereka bersikap seperti biasa saja (tidak terjadi apa-apa), dan pada suatu hari didalam kelas ada kejadian yang menunjukkan betapa jahatnya si lelaki dengan sengaja  meremehkan kelompok tersebut. Kejadiannya berawal dari sebagian kelompok ada yang sedang menjalankan tugas presentasi lalu si lelaki mengajukkan pertanyaan, kemudian salah satu anggota kelompok ada yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh si lelaki tersebut. Tetapi dengan lantang si lelaki menyanggah jawaban dari anggota kelompok tersebut, karena mereka menerima sanggahan maka mereka menjelaskan kembali dengan perlahan kepada si lelaki tetapi jawabannya tetap di sanggah juga lalu saat sebagian kelompok dan si lelaki sedang berdebat akhirnya dosen mereka menengahi dan menjelaskan bahwa jawaban yang diberikan oleh anggota kelompok itu benar dan tetapi walaupun hal itu sudah di bilang benar oleh dosen si lelaki tetap saja kekeh menganggap bahwa jawaban tersebut salah.
Karena kejadian itu kelompok menjadi mengetahui sifat asli dari si lelaki, apalagi setelah hari itu ada kejadian lagi yang menunjukkan bahwa si lelaki hanya memanfaatkan mereka saja. Mereka menilai hal tersebut pada saat mereka diberikan latihan soal oleh dosen lalu kelompok bisa mengerjakan latihan tersebut dan tiba-tiba si lelaki datang ke kelompok dan ikut mengerjakan latihan dengan bimbingan salah satu dari kelompok, saat latihan telah selesai kelompok baru menyadari bahwa tadi kelompok dihampiri oleh si lelaki dan si lelaki meminta bantuan kelompok untuk mengerjakan latihan yang diberikan oleh dosen. Saat menyadari hal tersebut kelompok merasa menyesal telah membantu si lelaki karena setelah latihan tersebut selesai, si lelaki kembali ke perkumpulan barunya dan meninggalkan kita tanpa sepotong kalimat ‘terima kasih’.
Sekarang kelompok sudah mengetahui sifat asli dari si lelaki, namun kelompok tidak mau menjadikan si lelaki menjadi musuh karena kelompok berpikir tidak ada gunanya juga menjadikan si lelaki sebagai musuh. Bikin lelah hati saja.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: